Font Size:
Management of Pediatric Trauma
Date: 2017-09-16 09:00 AM – 09:30 AM
Last modified: 2017-09-08
Abstract
Lebih dari 45% semua kematian pada anak umur 1-14 tahun disebabkan oleh trauma. 80% terjadi pada pasien dengan trauma torako-abdominal. Sebagian besar trauma thoraks pada anak disebabkan oleh benda tumpul. Kontusio paru, fraktur iga, pneumothoraks dan hemothoraks merupakan cedera yang paling sering terjadi setelah trauma tumpul pada thoraks dan organ padat, hati dan limpa merupakan organ yang paling sering cedera setelah trauma abdomen. Pilihan tes diagnostik untuk menilai trauma thoraks adalah X-ray dada dan CT scan dada dan untuk evaluasi awal dan diagnosis trauma abdomen adalah tes laboratorium, CT scan abdomen dan Focused Abdominal Sonography for Trauma (FAST). Semua anak dengan trauma sebaiknya dievaluasi dan ditatalaksana menggunakan prinsip Advanced Trauma Life Support (ATLS), Primary Survey dan Secondary Survey. Hal ini membutuhkan pemahaman mengenai perbedaan anatomi dan fisiologi antara anak dan dewasa. Evaluasi ABCs merupakan suatu proses dinamis yang membutuhkan penilaian simultan dan resusitasi, maupun penilaian persisten sampai anak stabil secara hemodinamik. Selanjutnya, secondary survey dilakukan untuk menilai pasien dan penanganan cedera tambahan yang tidak ditemukan pada primary survey dan juga untuk mendapatkan riwayat yang lebih lengkap dan detail. Penanganan trauma pada anak tidak selalu operasi